BAB I
PENDAHULUAN
Komputer belum sangat lama, namun telah menjadi hampir sebuah kebutuhan di dunia sekarang ini. Orang-orang sekarang menggunakan komputer untuk berbelanja, berkomunikasi, dan belajar-untuk beberapa aplikasi.
Teknologi adalah membuat seluruh dunia datang bersama-sama. Orang-orang bahkan menggunakan komputer dalam transaksi bisnis mereka. Ada orang yang telah membentuk hubungan erat dengan komputer di bidangnya masing-masing, seperti tambang, psikologi.
Tulisan ini mengulas kecenderungan umum yang berkaitan dengan teknologi komputer selama 10-15 tahun ke depan dan probe dampak dari kemajuan komputer, perangkat lunak, dan perangkat keras di bidang penilaian psikologis. Konsep dieksplorasi termasuk antarmuka manusia-komputer, arsitektur komputasi canggih,-mediated teletesting komputer, penilaian berbasis komputer, realitas virtual, dan pertimbangan etis tentang penerapan komputasi edge teknologi terkemuka. Transformasi bidang teknologi yang begitu absurd dan sangat cepat memang memaksa para pakar dari berbagai negara untuk terus-menerus melakukan inovasi. Karena jika tidak, ya mereka akan tersingkir. Prinsipnya: yang unik dan secara menggelora melakukan eksplorasi maka dia lah yang akan menjadi pemenangnya.
Setelah era komputer biasa sudah mulai berangsur ditinggalkan, masyarakat dunia telah beralih ke laptop atau komputer fleksibel yang bisa dijinjing ke mana-mana. Masa laptop tak akan stagnan dan terus-terusan dipakai orang, namun seiring dengan ditemukannya teknologi baru yang jauh lebih memudahkan dan lebih canggih maka laptop dengan sendirinya akan banyak yang meninggalkan.
BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi sangat esensial untuk pertumbuhan kepribadian manusia. Kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian. Komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia.
Dalam sejarah perkembangannya komunikasi memang dibesaran oleh para peneliti psikologi. Bapak Ilmu Komunikasi yang disebut Wilbur Schramm adalah sarjana psikologi. Kurt Lewin adalah ahli psikologi dinamika kelompok. Komunikasi bukan subdisiplin dari psikologi. Sebagai ilmu, komunikasi dipelajari bermacam-macam disiplin ilmu, antara lain sosiologi dan psikologi.
Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi
Hovland, Janis, dan Kelly, semuanya psikolog, mendefinisikan komunikasi sebagai ”the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience). Dance mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha “menimbulkan respon melalui lambang-lambang verbal.”
Kamus psikologi, menyebutkan enam pengertian komunikasi.
1. Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat yang lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
2. Penyampaian atau penerimaan sinyal atau pesan oleh organisme.
3. Pesan yang disampaikan
4. (Teori Komunikasi) Proses yang dilakukan satu sistem yang lain melalui pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan.
5. (K.Lewin) Pengaruh suatu wilayah persona pada wilayah persona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan peribahan yang berkaitan pada wilayah lain.
6. Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi.
Psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Pada diri komunikasi, psikologi memberikan karakteristik manusia komunikan serta faktor-faktor internal maupun eksternal yang memengaruhi perilaku komunikasinya. Pada komunikator, psikologi melacak sifat-sifatnya dan bertanya : Apa yang menyebabkan satu sumber komunikasi berhasil dalam memengaruhi orang lain, sementara sumber komunikasi yang lain tidak?
Psikologi juga tertarik pada komunikasi diantara individu : bagaimana pesan dari seorang individu menjadi stimulus yang menimbulkan respon pada individu lainnya. Komunikasi boleh ditujukan untuk memberikan informasi, menghibur, atau memengaruhi. Persuasif sendiri dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi dan mengendalikan perilaku orang lain melalui pendekatan psikologis.
Ciri Pendekatan Psikologi Komunikasi
Komunikasi begitu esensial dalam masyarakat manusia sehingga setiap orang yang belajar tentang manusia mesti sesekali waktu menolehnya. Komunikasi telah ditelaah dari berbagai segi : antropologi, biologi, ekonomi, sosiologi, linguistik, psikologi, politik, matematik, enginereering, neurofisiologi, filsafat, dan sebagainya. Sosiologi mempelajari komunikasi dalam kontesks interkasi sosial, dalam mencapai tujuan-tujuan kelompok. Colon Cherry (1964) mendefinisikan komunikasi sebagai, ”usaha untuk membuat suatu satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda. Memiliki bersama serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan.”
Psikologi uga meneliti kesadaran dan pengalaman manusia. Psikologi tertama mengarahkan perhatiannya pada perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyababkan terjadinya perilaku manusia itu. Bila sosiologi melihat komunikasi pada interaksi sosial, filsafat pada hubungan manusia dengan realitas lainnya, psikologi pada perilaku individu komunikan.
Fisher menyebut 4 ciri pendekatan psikologi pada komunikasi : Penerimaan stimuli secara indrawi (sensory reception of stimuli), proses yang mengantarai stimuli dan respon (internal meditation of stimuli), prediksi respon (prediction of response),dan peneguhan respon (reinforcement of responses). Psikologi komunikasi juga melihat bagaimana respon yang terjadi pada masa lalu dapat meramalkan respon yang terjadi pada masa yang akan datang.
George A.Miller membuat definisi psikologi yang mencakup semuanya : Psychology is the science that attempts to describe, predict, and control mental and behavioral event. Dengan demikian, psikologi komunikasi adalah imu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan persistiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Peristiwa mental adalah ”internal meditation of stimuli”, sebagai akibat berlangsungya komunikasi.
Komunikasi adalah peristiwa sosial – peristiwa yang terjadi ketika manusa berinteraksi dengan manusia yang lain. Peristiwa sosial secara psikologis membawa kita pada psikologi sosial. Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.
Penggunaan Psikologi Komunikasi
Tanda-tanda komunikasi efektif menimbulkan lima hal :
1. Pengertian : Penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator
2. Kesenangan : Komunikasi fatis (phatic communication), dimaksudkan menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang menjadikan hubungan kita hangat, akrab, dan menyenangkan.
3. Mempengaruhi sikap : Komunikasi persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator, dan pesan menimbulkan efek pada komunikate. Persuasi didefiniksikan sebagai ”proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.
4. Hubungan sosial yang baik : manusia adalah makhluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Kita ingin berhubungan dengan orang lain secara positif. Abraham Maslow menyebutnya dengan ”kebutuhan akan cinta” atau ”belongingness”. William Schutz merinci kebuthan dalam tiga hal : kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengar orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan kekuasaan (control), cinta serta rasa kasih sayang (affection).
5. Tindakan : Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dihendaki. Menimbukan tindakan nyata memang indikator efektivitas yang paling penting. Karena untuk menimbulkan tidakan, kita harus berhasil lebih dulu menanamkan pengertian, membentuk dan menguhan sikap, atau menumbuhkan hubungan yang baik.
FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIA
Ada dua macam psikologi social, yaitu:
Psikologi dengan huruf P besar dan psikologi dengan huruf S besar.
Kedua pendekatan ini menekankan faktor-faktor psikologis dan faktor-faktor sosial. Atau dengan istilah lain faktor-faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal),dan faktor-faktor berpengaruh yang datang dari luar individu (faktor environmental).
McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial dalam membentuk perilaku individu. Menurutnya, faktor-faktor personallah yang menentukan perilaku manusia.
Menurut Edward E. Sampson, terdapat perspektf yang berpusat pada persona dan perspektif yang berpusat pada situasi. Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan perilaku manusia. Secara garis besar terdapat dua faktor.
Faktor Biologis
Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita memperhatikan pengaruh biologis terhadap perilaku manusia seperti tampak dalam dua hal berikut.
Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, dan bukan perngaruh lingkungan atau situasi.
diakui pula adanya faktor-faktor biologis yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut sebagai motif biologis. Yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum dan istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya.
Faktor Sosiopsikologis
Kita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen:
Komponen Afektif
merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya.
Komponen Kognitif
Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.
Komponen Konatif
Aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.
Proyek baru. Sebuah mega proyek tengah dirancang oleh EMES Nanoscience and Picotechnology Group (GNS) yang mewacanakan untuk membuat sebuah kegilaan dan sungguh di luar imaji masyarakat kebanyakan: komputer sebesar molekul.
Tahapan awalnya, mereka sudah berhasil dengan apa yang disebut gerbang logika dengan 30 buah atom. Selanjutnya mereka akan melakukan penyusunan terkait teknologi, perancangan arsitektur, dan bahan kimia yang sangat fundamental untuk menghasilkan komputer dengan ukuran sangat mini itu.
Sasarannya adalah industri yakni dengan digunakannya model komputer ‘molekul’ maka akan banyak menghemat cost (biaya). Namun, untuk komputer rumahan atau industri kecil belum tentu secepatnya akan digunakan karena harganya pasti jauh lebih mahal ketimbang komputer biasa atau laptop.
Bisa dibayangkan, orang yang menggunakan komputer ‘molekul’ ini membutuhkan mikroskop sebagai bantuan dalam mengoperasionalkannya. Ukuran elemen yang digunakan sungguh sangat mikroskopis memang dalam beberapa hal sangat banyak menguntungkan, terutama jika dilihat dari sisi fleksibilitasnya, namun di sisi lain memerlukan waktu yang lumayan lama untuk beradaptasi dengan setiap hasil temuan teknologi baru.
Selain itu, teknologi komputer masa depan diklaim akan banyak meniru cara kerja sel otak kucing dimana mampu mengenali banyak sekali informasi dan menyimpannya dalam jangka waktu lumayan lama. Disebutkan bahwa salah satu kelebihan dengan mengadaptasi sistem kerja otak kucing dimungkinkan sebuah perangkat komputer akan mampu menyelesaikan berbagai keputusan yang rumit dan menampilkan lebih banyak tugas secara simultansi.
Uniknya, elemen perangkat yang diselidiki oleh Universitas Michigan, AS merupakan sebuah pengembangan dari memristors. Alat ini merupakan sirkuit elemen yang mampu membawa memori dari kegiatan sebelumnya, dimana ketika misalnya Anda mematikan perangkat komputer Anda maka memristors akan tetap bekerja aktif untuk mengingat seberapa banyak aktivitas sebelumnya yang dilakukan, dan kemudian menyimpan datanya.
Sifat alami yang dilakukan memristors membuat para peneliti di Michigan berbuat seperti sinapsis, yang menghubungkan sel di otak dengan neuron dalam tempo bersamaan. Sinapsis merupakan alat konfigurasi ulang yang mampu membentuk jalur-jalur untuk menghubungkan ribuan bahkan jutaan neuron, seperti memristors yang mampu mengingat jalur berdasarkan sinyal elektrik yang diterima neuron.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulannya, dengan berbagai ekspektasi kemajuan teknologi ini manusia diharapkan dapat banyak terbantu aktivitasnya dan lebih produktif meskipun harus tetap waspada supaya terhindari efek negatif kemajuan teknologi.
Adanya kemajuan teknologi pada masa depan sangatlah penting, walaupun kita tahu pada dasarnya semakin canggihnya suatu teknologi akan semakin banyak pula efek yang akan diberikan, baik positif maupun negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Barry Schlosser. Masa Depan Psikologi dan Teknologi dalam Penilaian. http://ssc.sagepub.com/content/9/4/575.short. diakses pada tanggal 4 januari 2011.
Renee. Komputer dan Teknologi Dalam Psikologi. http://reneekat.tripod.com/ComputersinPsychology.html. diakses pada tanggal 4 januari 2011.
Vuckovic A, Sepulveda F (2008). Quantification and visualisation of differences between two motor tasks based on energy density maps for brain-computer interface applications. Clin Neurophysiol.
Ahira.anne. Teknologi Komputer Masa Depan. http://www.anneahira.com/teknologi-komputer-masa-depan.htm. diakses pada tanggal 4 januari 2011.
Jalaludin Rahmat. Buku.
Ilmu komunikasi. http://jurusankomunikasi.blogspot.com/2009/04/apa-itu-psikologi-komunikasi.html. diakses pada tanggal 4 january 2011.
Psikologi Yang Berhubungan Dengan Masyarakat dan Ilmu Komputer
07.53 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar