RSS

Psikologi Yang Berhubungan Dengan Masyarakat dan Ilmu Komputer

BAB I
PENDAHULUAN


Komputer belum sangat lama, namun telah menjadi hampir sebuah kebutuhan di dunia sekarang ini. Orang-orang sekarang menggunakan komputer untuk berbelanja, berkomunikasi, dan belajar-untuk beberapa aplikasi.
Teknologi adalah membuat seluruh dunia datang bersama-sama. Orang-orang bahkan menggunakan komputer dalam transaksi bisnis mereka. Ada orang yang telah membentuk hubungan erat dengan komputer di bidangnya masing-masing, seperti tambang, psikologi.
Tulisan ini mengulas kecenderungan umum yang berkaitan dengan teknologi komputer selama 10-15 tahun ke depan dan probe dampak dari kemajuan komputer, perangkat lunak, dan perangkat keras di bidang penilaian psikologis. Konsep dieksplorasi termasuk antarmuka manusia-komputer, arsitektur komputasi canggih,-mediated teletesting komputer, penilaian berbasis komputer, realitas virtual, dan pertimbangan etis tentang penerapan komputasi edge teknologi terkemuka. Transformasi bidang teknologi yang begitu absurd dan sangat cepat memang memaksa para pakar dari berbagai negara untuk terus-menerus melakukan inovasi. Karena jika tidak, ya mereka akan tersingkir. Prinsipnya: yang unik dan secara menggelora melakukan eksplorasi maka dia lah yang akan menjadi pemenangnya.
Setelah era komputer biasa sudah mulai berangsur ditinggalkan, masyarakat dunia telah beralih ke laptop atau komputer fleksibel yang bisa dijinjing ke mana-mana. Masa laptop tak akan stagnan dan terus-terusan dipakai orang, namun seiring dengan ditemukannya teknologi baru yang jauh lebih memudahkan dan lebih canggih maka laptop dengan sendirinya akan banyak yang meninggalkan.




BAB II
PEMBAHASAN

Komunikasi sangat esensial untuk pertumbuhan kepribadian manusia. Kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian. Komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia.

Dalam sejarah perkembangannya komunikasi memang dibesaran oleh para peneliti psikologi. Bapak Ilmu Komunikasi yang disebut Wilbur Schramm adalah sarjana psikologi. Kurt Lewin adalah ahli psikologi dinamika kelompok. Komunikasi bukan subdisiplin dari psikologi. Sebagai ilmu, komunikasi dipelajari bermacam-macam disiplin ilmu, antara lain sosiologi dan psikologi.

Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi

Hovland, Janis, dan Kelly, semuanya psikolog, mendefinisikan komunikasi sebagai ”the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience). Dance mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha “menimbulkan respon melalui lambang-lambang verbal.”

Kamus psikologi, menyebutkan enam pengertian komunikasi.

1. Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat yang lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
2. Penyampaian atau penerimaan sinyal atau pesan oleh organisme.
3. Pesan yang disampaikan
4. (Teori Komunikasi) Proses yang dilakukan satu sistem yang lain melalui pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan.
5. (K.Lewin) Pengaruh suatu wilayah persona pada wilayah persona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan peribahan yang berkaitan pada wilayah lain.
6. Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi.
Psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Pada diri komunikasi, psikologi memberikan karakteristik manusia komunikan serta faktor-faktor internal maupun eksternal yang memengaruhi perilaku komunikasinya. Pada komunikator, psikologi melacak sifat-sifatnya dan bertanya : Apa yang menyebabkan satu sumber komunikasi berhasil dalam memengaruhi orang lain, sementara sumber komunikasi yang lain tidak?

Psikologi juga tertarik pada komunikasi diantara individu : bagaimana pesan dari seorang individu menjadi stimulus yang menimbulkan respon pada individu lainnya. Komunikasi boleh ditujukan untuk memberikan informasi, menghibur, atau memengaruhi. Persuasif sendiri dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi dan mengendalikan perilaku orang lain melalui pendekatan psikologis.

Ciri Pendekatan Psikologi Komunikasi
Komunikasi begitu esensial dalam masyarakat manusia sehingga setiap orang yang belajar tentang manusia mesti sesekali waktu menolehnya. Komunikasi telah ditelaah dari berbagai segi : antropologi, biologi, ekonomi, sosiologi, linguistik, psikologi, politik, matematik, enginereering, neurofisiologi, filsafat, dan sebagainya. Sosiologi mempelajari komunikasi dalam kontesks interkasi sosial, dalam mencapai tujuan-tujuan kelompok. Colon Cherry (1964) mendefinisikan komunikasi sebagai, ”usaha untuk membuat suatu satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda. Memiliki bersama serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan.”
Psikologi uga meneliti kesadaran dan pengalaman manusia. Psikologi tertama mengarahkan perhatiannya pada perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyababkan terjadinya perilaku manusia itu. Bila sosiologi melihat komunikasi pada interaksi sosial, filsafat pada hubungan manusia dengan realitas lainnya, psikologi pada perilaku individu komunikan.

Fisher menyebut 4 ciri pendekatan psikologi pada komunikasi : Penerimaan stimuli secara indrawi (sensory reception of stimuli), proses yang mengantarai stimuli dan respon (internal meditation of stimuli), prediksi respon (prediction of response),dan peneguhan respon (reinforcement of responses). Psikologi komunikasi juga melihat bagaimana respon yang terjadi pada masa lalu dapat meramalkan respon yang terjadi pada masa yang akan datang.

George A.Miller membuat definisi psikologi yang mencakup semuanya : Psychology is the science that attempts to describe, predict, and control mental and behavioral event. Dengan demikian, psikologi komunikasi adalah imu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan persistiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Peristiwa mental adalah ”internal meditation of stimuli”, sebagai akibat berlangsungya komunikasi.
Komunikasi adalah peristiwa sosial – peristiwa yang terjadi ketika manusa berinteraksi dengan manusia yang lain. Peristiwa sosial secara psikologis membawa kita pada psikologi sosial. Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.

Penggunaan Psikologi Komunikasi

Tanda-tanda komunikasi efektif menimbulkan lima hal :
1. Pengertian : Penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator
2. Kesenangan : Komunikasi fatis (phatic communication), dimaksudkan menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang menjadikan hubungan kita hangat, akrab, dan menyenangkan.
3. Mempengaruhi sikap : Komunikasi persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator, dan pesan menimbulkan efek pada komunikate. Persuasi didefiniksikan sebagai ”proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.
4. Hubungan sosial yang baik : manusia adalah makhluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Kita ingin berhubungan dengan orang lain secara positif. Abraham Maslow menyebutnya dengan ”kebutuhan akan cinta” atau ”belongingness”. William Schutz merinci kebuthan dalam tiga hal : kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengar orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan kekuasaan (control), cinta serta rasa kasih sayang (affection).
5. Tindakan : Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dihendaki. Menimbukan tindakan nyata memang indikator efektivitas yang paling penting. Karena untuk menimbulkan tidakan, kita harus berhasil lebih dulu menanamkan pengertian, membentuk dan menguhan sikap, atau menumbuhkan hubungan yang baik.

FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIA

Ada dua macam psikologi social, yaitu:
Psikologi dengan huruf P besar dan psikologi dengan huruf S besar.

Kedua pendekatan ini menekankan faktor-faktor psikologis dan faktor-faktor sosial. Atau dengan istilah lain faktor-faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal),dan faktor-faktor berpengaruh yang datang dari luar individu (faktor environmental).

McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial dalam membentuk perilaku individu. Menurutnya, faktor-faktor personallah yang menentukan perilaku manusia.

Menurut Edward E. Sampson, terdapat perspektf yang berpusat pada persona dan perspektif yang berpusat pada situasi. Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan perilaku manusia. Secara garis besar terdapat dua faktor.


Faktor Biologis

Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita memperhatikan pengaruh biologis terhadap perilaku manusia seperti tampak dalam dua hal berikut.
Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, dan bukan perngaruh lingkungan atau situasi.
diakui pula adanya faktor-faktor biologis yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut sebagai motif biologis. Yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum dan istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya.

Faktor Sosiopsikologis

Kita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen:

Komponen Afektif

merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya.

Komponen Kognitif

Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.

Komponen Konatif

Aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.

Proyek baru. Sebuah mega proyek tengah dirancang oleh EMES Nanoscience and Picotechnology Group (GNS) yang mewacanakan untuk membuat sebuah kegilaan dan sungguh di luar imaji masyarakat kebanyakan: komputer sebesar molekul.

Tahapan awalnya, mereka sudah berhasil dengan apa yang disebut gerbang logika dengan 30 buah atom. Selanjutnya mereka akan melakukan penyusunan terkait teknologi, perancangan arsitektur, dan bahan kimia yang sangat fundamental untuk menghasilkan komputer dengan ukuran sangat mini itu.

Sasarannya adalah industri yakni dengan digunakannya model komputer ‘molekul’ maka akan banyak menghemat cost (biaya). Namun, untuk komputer rumahan atau industri kecil belum tentu secepatnya akan digunakan karena harganya pasti jauh lebih mahal ketimbang komputer biasa atau laptop.

Bisa dibayangkan, orang yang menggunakan komputer ‘molekul’ ini membutuhkan mikroskop sebagai bantuan dalam mengoperasionalkannya. Ukuran elemen yang digunakan sungguh sangat mikroskopis memang dalam beberapa hal sangat banyak menguntungkan, terutama jika dilihat dari sisi fleksibilitasnya, namun di sisi lain memerlukan waktu yang lumayan lama untuk beradaptasi dengan setiap hasil temuan teknologi baru.

Selain itu, teknologi komputer masa depan diklaim akan banyak meniru cara kerja sel otak kucing dimana mampu mengenali banyak sekali informasi dan menyimpannya dalam jangka waktu lumayan lama. Disebutkan bahwa salah satu kelebihan dengan mengadaptasi sistem kerja otak kucing dimungkinkan sebuah perangkat komputer akan mampu menyelesaikan berbagai keputusan yang rumit dan menampilkan lebih banyak tugas secara simultansi.

Uniknya, elemen perangkat yang diselidiki oleh Universitas Michigan, AS merupakan sebuah pengembangan dari memristors. Alat ini merupakan sirkuit elemen yang mampu membawa memori dari kegiatan sebelumnya, dimana ketika misalnya Anda mematikan perangkat komputer Anda maka memristors akan tetap bekerja aktif untuk mengingat seberapa banyak aktivitas sebelumnya yang dilakukan, dan kemudian menyimpan datanya.

Sifat alami yang dilakukan memristors membuat para peneliti di Michigan berbuat seperti sinapsis, yang menghubungkan sel di otak dengan neuron dalam tempo bersamaan. Sinapsis merupakan alat konfigurasi ulang yang mampu membentuk jalur-jalur untuk menghubungkan ribuan bahkan jutaan neuron, seperti memristors yang mampu mengingat jalur berdasarkan sinyal elektrik yang diterima neuron.

























BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulannya, dengan berbagai ekspektasi kemajuan teknologi ini manusia diharapkan dapat banyak terbantu aktivitasnya dan lebih produktif meskipun harus tetap waspada supaya terhindari efek negatif kemajuan teknologi.
Adanya kemajuan teknologi pada masa depan sangatlah penting, walaupun kita tahu pada dasarnya semakin canggihnya suatu teknologi akan semakin banyak pula efek yang akan diberikan, baik positif maupun negatif.























DAFTAR PUSTAKA


Barry Schlosser. Masa Depan Psikologi dan Teknologi dalam Penilaian. http://ssc.sagepub.com/content/9/4/575.short. diakses pada tanggal 4 januari 2011.

Renee. Komputer dan Teknologi Dalam Psikologi. http://reneekat.tripod.com/ComputersinPsychology.html. diakses pada tanggal 4 januari 2011.

Vuckovic A, Sepulveda F (2008). Quantification and visualisation of differences between two motor tasks based on energy density maps for brain-computer interface applications. Clin Neurophysiol.

Ahira.anne. Teknologi Komputer Masa Depan. http://www.anneahira.com/teknologi-komputer-masa-depan.htm. diakses pada tanggal 4 januari 2011.

Jalaludin Rahmat. Buku.

Ilmu komunikasi. http://jurusankomunikasi.blogspot.com/2009/04/apa-itu-psikologi-komunikasi.html. diakses pada tanggal 4 january 2011.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perkembangan Kognitif

Periode sensorimotor
Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut. Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan:
1. Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.
2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.
3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
5. Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.
6. Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal kreativitas.
Tahapan praoperasional
Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi psikologis muncul. Pemikiran (Pra)Operasi dalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda.
Menurut Piaget, tahapan pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara usia dua sampai enam tahun. Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan berbahasanya. Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Bagaimanapun, mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Di permulaan tahapan ini, mereka cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat memahami tempatnya di dunia dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama lain. Mereka kesulitan memahami bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya. Tetapi seiring pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain semakin baik. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan.
Tahapan operasional konkrit
Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan. Muncul antara usia enam sampai duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai. Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:
Pengurutan—kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling kecil.
Klasifikasi—kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa animisme (anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan)
Decentering—anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.
Reversibility—anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.
Konservasi—memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.
Penghilangan sifat Egosentrisme—kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.
Tahapan operasional formal
Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.
Informasi umum mengenai tahapan-tahapan
Keempat tahapan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Walau tahapan-tahapan itu bisa dicapai dalam usia bervariasi tetapi urutannya selalu sama. Tidak ada ada tahapan yang diloncati dan tidak ada urutan yang mundur.
Universal (tidak terkait budaya)
Bisa digeneralisasi: representasi dan logika dari operasi yang ada dalam diri seseorang berlaku juga pada semua konsep dan isi pengetahuan
Tahapan-tahapan tersebut berupa keseluruhan yang terorganisasi secara logis
Urutan tahapan bersifat hirarkis (setiap tahapan mencakup elemen-elemen dari tahapan sebelumnya, tapi lebih terdiferensiasi dan terintegrasi)
Tahapan merepresentasikan perbedaan secara kualitatif dalam model berpikir, bukan hanya perbedaan kuantitatif
Proses perkembangan
Seorang individu dalam hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan berinteraksi tersebut, seseorang akan memperoleh skema. Skema berupa kategori pengetahuan yang membantu dalam menginterpretasi dan memahami dunia. Skema juga menggambarkan tindakan baik secara mental maupun fisik yang terlibat dalam memahami atau mengetahui sesuatu. Sehingga dalam pandangan Piaget, skema mencakup baik kategori pengetahuan maupun proses perolehan pengetahuan tersebut. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorasi lingkungan, informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi, menambah, atau mengganti skema yang sebelumnya ada. Sebagai contoh, seorang anak mungkin memiliki skema tentang sejenis binatang, misalnya dengan burung. Bila pengalaman awal anak berkaitan dengan burung kenari, anak kemungkinan beranggapan bahwa semua burung adalah kecil, berwarna kuning, dan mencicit. Suatu saat, mungkin anak melihat seekor burung unta. Anak akan perlu memodifikasi skema yang ia miliki sebelumnya tentang burung untuk memasukkan jenis burung yang baru ini.
Asimilasi adalah proses menambahkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya. Dalam contoh di atas, melihat burung kenari dan memberinya label "burung" adalah contoh mengasimilasi binatang itu pada skema burung si anak.
Akomodasi adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Dalam contoh di atas, melihat burung unta dan mengubah skemanya tentang burung sebelum memberinya label "burung" adalah contoh mengakomodasi binatang itu pada skema burung si anak.
Melalui kedua proses penyesuaian tersebut, sistem kognisi seseorang berubah dan berkembang sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke tahap di atasnya. Proses penyesuaian tersebut dilakukan seorang individu karena ia ingin mencapai keadaan equilibrium, yaitu berupa keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan pengalamannya di lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang tersebut selalu tercapai dengan menggunakan kedua proses penyesuaian di atas.
Dengan demikian, kognisi seseorang berkembang bukan karena menerima pengetahuan dari luar secara pasif tapi orang tersebut secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya.

Sumber:
Bjorklund, D.F. (2000) Children's Thinking: Developmental Function and individual differences. 3rd ed. Bellmont, CA : Wadsworth
Johnson, M.H. (2005) Developmental cognitive neuroscience. 2nd ed. Oxford : Blacwell publishing
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bahaya Stimulasi Otak Tengah

Akhir-akhir ini kita di kejutkan oleh penemuan tentang bagaimana dahsyatnya otak tengah...berbagai lembaga mengadakan pelatihan singkat untuk mengaktivasi otak tengah dan menjanjikan peserta pelatihan akan menjadi anak yang cerdas dan jenius....tentu saja banyak orang yang tertarik dan mengikuti pelatihan tersebut...TAHUKAH ANDA...BAHWA MENGAKTIVASI OTAK TENGAH JUSTRU MENIMBULKAN BAHAYA....

Sampai hari ini belum ada satupun publikasi ilmiah yang menyatakan bahwa otak tengah dapat diaktifkan untuk meningkatkan kecerdasan manusia, apalagi meng-upgrade nya menjadi jenius.

Induksi lateralisasi aktifitas otak tengah menurut sebuah tulisan ilmiah tahun 2005 malahan dapat mengakibatkan mental stress (tekanan mental) dan berbagai stres lain yang akan memicu gangguan irama jantung dan kematian mendadak (sudden death).

Perdebatan mengenai otak tengah; perlu tidaknya otak tengah tersebut diaktifkan; terus terjadi. Masyarakat makin memahami pentingnya
menyeimbangkan kedua belahan otak kanan dan kiri, karena masing-masing
belahan tersebut memiliki beragam fungsi yang saling mengisi dalam perjalanan panjang kehidupan seorang manusia.
Ironisnya seolah belum puas dengan kekayaan kedua belahan otak kita,
sekelompok ilmuwan mulai mengotak-atik dan mencari bagian lain, yang
dinamakan otak tengah. Mereka mencari tahu apakah dengan mengaktivasi otak tengah kecerdasan seseorang akan makin bertambah, atau mengubah mereka menjadi jenius, serta memiliki berbagai kecerdasan lain yang supra-natural?
Di kalangan medis otak tengah ini dikenal sebagai bagian dari otak manusia
yang memiliki fungsi sangat vital, misalnya sebagai pusat pengendali
jantung, pembuluh darah, pernafasan, * refleks-refleks, dan masih banyak
lagi. Berbagai tulisan ilmiah mengenai otak tengah ini bisa kita baca dalam
berbagai tulisan sepuluh tahun terakhir.
Dahulu orang berpikir bahwa kecerdasan identik dengan IQ, meskipun mereka
mengetahui dalam test IQ yang diukur hanyalah kecerdasan seseorang di bidang matematika, linguistik dan sedikit visuo-spatial.
Saat ini wawasan kita mulai terbuka, melalui hasil penelitian Prof Gardner
di tahun 1980an diketahui bahwa ada delapan jenis kecerdasan yang berbeda
yang bisa dimiliki oleh masing-masing kita dalam porsi yang berbeda.
Masing-masing kecerdasan tersebut menempati area yang berbeda di sisi kiri
dan kanan otak kita. Kecerdasan yang bervariasi ini disebut Kecerdasan
Multipel (Multiple Intelligence).

Sehubungan dengan otak tengah tadi, muncul pertanyaan, adakah hubungan antara kecerdasan ini dengan fungsi otak tengah / mid brain seseorang?
Benarkah aktivasi otak tengah membuat seseorang makin cerdas dan jenius,
karena memiliki kemampuan supra-natural?

Menjadi Jenius?
Nah dikaitkan dengan janji, cukup dengan mengaktifkan otak tengah (mesensefalon) mampu membuat seorang manusia menjadi jenius; Apakah definisi jenius? Range IQ normal adalah 90 - 110. Dengan IQ normal seorang anak bisa tamat SMA, sebagian bahkan tamat S1. Di atas angka tersebut seseorang disebut Superior, di atasnya lagi adalah Very Superior, dan jika IQ nya lebih dari 180 orang akan disebut jenius.

Mengaktivasi Otak
Ada cukup banyak cara yang biasa dipakai untuk mengaktivasi otak, misalnya
dengan alunan musik klasik (yang paling poluler karya-karya Mozart),lagu-lagu / instrumentalia tertentu, gerakan-gerakan tubuh, menciptakan suasana tertentu, bermain dengan angka-angka, menambahkan berbagai bahan chemical, dan masih banyak cara lainnya. Banyak institusi menawarkan berbagai pelatihan yang menjanjikan untuk meningkatkan IQ tersebut, dengan
memasukkan berbagai metode yang diyakini dapat menghilangkan tekanan mental para peserta selanjutnya mempermudah pengaktifan bagian-bagian tertentu otaknya.

Sebagai informasi, di Rusia diperlukan waktu satu tahun bagi seorang siswa
untuk mampu melakukan aksi blindfold. Di Jepang, sedikitnya perlu waktu tiga
bulan untuk melakukannya. Ajaibnya di Indonesia suatu perusahaan pelatihan
menyatakan hanya perlu waktu 12 jam untuk membuat anak-anak jenius!
Aktivasi dianggap berhasil apabila mereka berhasil mengenali berbagai macam
benda dan halangan di sekitarnya dalam keadaan mata ditutup. Dengan demikian anak-anak tersebut akan mampu membaca, menggambar, menghitung, berlari dan menghindari semua rintangan tanpa menggunakan indera penglihatan mereka yaitu mata.

Bahkan mereka berani menjanjikan, anak-anak akan memiliki kemampuan tembus pandang, menyusun kartu remi secara urut tanpa melihat, dapat membaca suatu dokumen rahasia di balik tembok, menghitung uang yang ada dalam dompet di saku baju seseorang, merangkum seluruh isi textbook dalam waktu singkat, memprediksi hal-hal buruk yang bakal terjadi esok, bahkan membaca pikiran orang-orang yang ada di sekelilingnya agar tak mudah tertipu.

Ada beberapa tahapan yang harus dilewati oleh suatu lembaga yang memiliki
ide penelitian sebelum dilemparkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan
publik. Minimal telah melalui 10 tahun percobaan di laboratorium (in vivo),
setelah lulus uji klinis, barulah diujikan pada hewan-hewan percobaan dengan
evaluasi sekitar 10 tahun. Pada tahap ketiga barulah diujikan pada para
relawan (biasanya mereka dibayar) dan kembali dilakukan evaluasi. Dengan demikian dibutuhkan waktu sekitar 30 tahun untuk membawa suatu metode baru yang aman dalam masyarakat.

Mengapa dalam waktu 12 jam pelatihan atau satu setengah hari saja anak-anak tersebut bisa berubah? Salah satunya adalah kenyataan bahwa anak-anak dengan perilaku bermasalah sebenarnya membutuhkan perhatian dari orangtua mereka.
Dalam program pelatihan midbrain tersebut semua orangtua diharapkan
memperhatikan anaknya, mau melatih kembali anak-anak tersebut di rumah,
termasuk setelah latihan selesai.
Yang terjadi di sini sebenarnya adalah anak-anak tersebut dilatih untuk peka
terhadap berbagai bahaya dan rintangan yang ada di depan, serta 'dipaksa
untuk bersikap dan berperilaku lebih baik' karena mereka telah diberikan
teladan yang baik oleh orangtua dan orang-orang dewasa di sekelilingnya.

Yang terjadi pada anak-anak tersebut sebenarnya bukan JENIUS (memiliki IQ yang sangat tinggi atau di atas 140), melainkan latihan untuk suatu kewaspadaan (AWARENESS) terhadap apapun yang ada di sekeliling mereka.
Kondisi semacam ini perlu kita cermati lebih baik, mengingat kondisi awareness yang berlebihan akan membuat seseorang mengalami berbagai gangguan jiwa, dari gejala yang ringan berupa Gangguan Cemas Menyeluruh, sampai tipe berat berupa Gangguan Paranoid.
Itulah sebabnya orangtua diminta waspada dan berhati-hati sebelum mengirim
anak-anak mereka ke suatu institusi yang menawarkan sanggup mengubah
anak-anak menjadi jenius dalam waktu singkat.


sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4726515

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manfaat Stimulasi Otak Tengah

Otak tengah (Middle Brain) adalah bagian dari otak manusia yang letaknya antara otak depan dan otak belakang. Otak tengah tersusun dari inti sel saraf dan serabut saraf yang memiliki beberapa fungsi khusus. Bagian ini ibarat saluran atau lorong yang diapit kedua bagian otak itu. Pertengahan-otak termasuk thalamus, hippocampus, dan amygdala. Segala sesuatu yang hidup harus memiliki otak tengah.
Pertengahan-otak mengontrol pernapasan, refleks, dan menelan refleks Anda. Otak tengah mengandung inti sel saraf kranial III dan IV, yang berfungsi menggerakkan otot-otot mata ke arah vertikal. Otak tengah juga mengandung serabut saraf formatio reticularis, yang bertanggung jawab mempertahankan kesadaran. Mengandung serabut saraf sensorik maupun motorik yang menghantarkan sinyal dari otak bagian distal menuju otak depan atau sebaliknya. Dan yang lebih penting, otak tengah mengandung inti sel substansia nigra, yang menghasilkan zat dopamin, yang berperan dalam sistem gerakan tubuh.
Menurut Vivien, istilah aktivasi otak tengah baru beberapa tahun terakhir ramai diperbincangkan. Menurut penyelenggara pelatihan, aktivasi otak tengah yang terbaik dilakukan pada anak usia 5-15 tahun. "Metode aktivasi otak tengah yang katanya mampu -meng-ubah anak menjadi jenius perlu disikapi dengan hati-hati dan bijaksana. Sampai saat ini di bidang kedokteran belum ada bukti ilmiah kuat yang mendukung keefektifan dan dampak metode ini terhadap kemampuan kognitif anak," ujar Vivien.

Menurut dokter Silvia, aktivasi otak tengah adalah suatu penemuan fenomenal dalam pendidikan anak. "Para ahli neuroscience sedang meneliti fenomena ini," katanya.

Namun kemampuan kognitif anak, menurut Vivien, tidak hanya ditentukan aktivasi otak tengah. Kemampuan belajar itu melibatkan semua komponen otak, baik otak depan dengan kedua belahan otaknya (kanan dan kiri), otak kecil, maupun komponen otak lainnya. "Semuanya perlu distimulasi secara seimbang dan terus-menerus untuk menghasilkan kemampuan kognitif yang optimal. Jadi, tidak bisa dalam waktu singkat."

Banyak faktor yang menentukan kemampuan berpikir seseorang seperti keturunan, lingkungan keluarga, tempat tinggal, pendidikan, dan jenis stimulasi yang diterima. "Jika ada yang mengatakan dengan aktivasi otak tengah saja seseorang bisa membedakan warna, mengetahui huruf atau angka, membaca dengan mata tertutup, atau bisa membuat semua anggota tubuh lebih sensitif, secara medis belum ada bukti ilmiah dan penjelasannya," kata Vivien.
Sebelum menyatakan suatu metode efektif dan berguna, menurut Vivien, diperlukan penelitian ilmiah. Yang terbaik adalah penelitian Rrandomized Control Trial yang multisenter, sehingga dapat disimpulkan manfaat atau efek positif antara sebelum dan sesudah menggunakan metode tersebut. "Sebelum ada hasil penelitian yang mendukung, belum diketahui efektivitas dan kegunaan dari metode tersebut."

Dokter Vivien boleh skeptis. Tapi, selama dua hari pelatihan aktivasi otak tengah, 21 anak usia 7-13 tahun dan seorang tunanetra berusia 16 tahun bisa menebak warna dan angka pada kartu dengan mata tertutup. Dokter Hendryk juga tak membantah, soal faktor keluarga, lingkungan, dan stimulasi lain turut menentukan kemampuan berpikir. "Jika aktivasi otak tengah diikuti penunjang lainnya, bisa lebih dahsyat hasilnya," ujarnya.
Sumber: Nick V. How to Grow a Better Brain. http://library.thinkquest.org/J002391/functions.html. Diakses pada tanggal 7 januari 2011.
Tempo Online. 12 April 2010 . Keajaiban Otak Tengah. http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/04/12/KSH/mbm.20100412.KSH133222.id.html. Diakses pada tanggal 7 januari 2011.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Followers