Otak tengah (Middle Brain) adalah bagian dari otak manusia yang letaknya antara otak depan dan otak belakang. Otak tengah tersusun dari inti sel saraf dan serabut saraf yang memiliki beberapa fungsi khusus. Bagian ini ibarat saluran atau lorong yang diapit kedua bagian otak itu. Pertengahan-otak termasuk thalamus, hippocampus, dan amygdala. Segala sesuatu yang hidup harus memiliki otak tengah.
Pertengahan-otak mengontrol pernapasan, refleks, dan menelan refleks Anda. Otak tengah mengandung inti sel saraf kranial III dan IV, yang berfungsi menggerakkan otot-otot mata ke arah vertikal. Otak tengah juga mengandung serabut saraf formatio reticularis, yang bertanggung jawab mempertahankan kesadaran. Mengandung serabut saraf sensorik maupun motorik yang menghantarkan sinyal dari otak bagian distal menuju otak depan atau sebaliknya. Dan yang lebih penting, otak tengah mengandung inti sel substansia nigra, yang menghasilkan zat dopamin, yang berperan dalam sistem gerakan tubuh.
Menurut Vivien, istilah aktivasi otak tengah baru beberapa tahun terakhir ramai diperbincangkan. Menurut penyelenggara pelatihan, aktivasi otak tengah yang terbaik dilakukan pada anak usia 5-15 tahun. "Metode aktivasi otak tengah yang katanya mampu -meng-ubah anak menjadi jenius perlu disikapi dengan hati-hati dan bijaksana. Sampai saat ini di bidang kedokteran belum ada bukti ilmiah kuat yang mendukung keefektifan dan dampak metode ini terhadap kemampuan kognitif anak," ujar Vivien.
Menurut dokter Silvia, aktivasi otak tengah adalah suatu penemuan fenomenal dalam pendidikan anak. "Para ahli neuroscience sedang meneliti fenomena ini," katanya.
Namun kemampuan kognitif anak, menurut Vivien, tidak hanya ditentukan aktivasi otak tengah. Kemampuan belajar itu melibatkan semua komponen otak, baik otak depan dengan kedua belahan otaknya (kanan dan kiri), otak kecil, maupun komponen otak lainnya. "Semuanya perlu distimulasi secara seimbang dan terus-menerus untuk menghasilkan kemampuan kognitif yang optimal. Jadi, tidak bisa dalam waktu singkat."
Banyak faktor yang menentukan kemampuan berpikir seseorang seperti keturunan, lingkungan keluarga, tempat tinggal, pendidikan, dan jenis stimulasi yang diterima. "Jika ada yang mengatakan dengan aktivasi otak tengah saja seseorang bisa membedakan warna, mengetahui huruf atau angka, membaca dengan mata tertutup, atau bisa membuat semua anggota tubuh lebih sensitif, secara medis belum ada bukti ilmiah dan penjelasannya," kata Vivien.
Sebelum menyatakan suatu metode efektif dan berguna, menurut Vivien, diperlukan penelitian ilmiah. Yang terbaik adalah penelitian Rrandomized Control Trial yang multisenter, sehingga dapat disimpulkan manfaat atau efek positif antara sebelum dan sesudah menggunakan metode tersebut. "Sebelum ada hasil penelitian yang mendukung, belum diketahui efektivitas dan kegunaan dari metode tersebut."
Dokter Vivien boleh skeptis. Tapi, selama dua hari pelatihan aktivasi otak tengah, 21 anak usia 7-13 tahun dan seorang tunanetra berusia 16 tahun bisa menebak warna dan angka pada kartu dengan mata tertutup. Dokter Hendryk juga tak membantah, soal faktor keluarga, lingkungan, dan stimulasi lain turut menentukan kemampuan berpikir. "Jika aktivasi otak tengah diikuti penunjang lainnya, bisa lebih dahsyat hasilnya," ujarnya.
Sumber: Nick V. How to Grow a Better Brain. http://library.thinkquest.org/J002391/functions.html. Diakses pada tanggal 7 januari 2011.
Tempo Online. 12 April 2010 . Keajaiban Otak Tengah. http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/04/12/KSH/mbm.20100412.KSH133222.id.html. Diakses pada tanggal 7 januari 2011.
1 komentar:
hei kawan, karena kita ini mahasiswa gundar, tolong ya blognya di kasih link UG, seperti
- www.gunadarma.ac.id
- www.studentsite.gunadarma.ac.id dan lain lain
karna link link tersebut mempengaruhui kriteria penilaian mata kuliah soft skill
makasi :)
Posting Komentar